Memiliki smartphone branded dan fitur canggih seperti iPhone siapa yang gak mau?
Tapi karena harganya mahal, tidak semua orang dapat memilikinya dan lahirlah HP replika yang dikenal dengan HP supercopy atau HP HDC sebagai solusi.
Namun, alih-alih menjadi solusi, dengan membeli HP HDC kamu malah dirugikan.
Jangan membayangkan fiturnya sama persis dengan smartphone premium sekelas Samsung dan iPhone ya karena yang dimaksud replika pada ponsel jenis ini lebih mengarah kereplika tampilan luarnya saja.
Jangan terkecoh sama nama atau merk, karena meskipun bertuliskan nama "HP HDC iPhone", OS yang digunain adalah Android dan nggak punya aneka fitur khas iPhone.
10 Kerugian Beli HP HDC yang Perlu Kamu Tahu
1. Jelas-jelas barang palsu
Dimana-mana barang palsu atau tiruan tidak lebih baik dari aslinya.
Termasuk juga dengan HP HDC, alih-alih memiliki fitur yang sama dengan yang asli tapi harganya terjangkau justru malah sebaliknya.
Fitur yang yang ditawarkan minim dengan hardware seadanya.
Sudah pasti HP HDC iPhone tidak akan menggunakan iOS karena hanya iPhone yang asli yang dapat menggunakan iOS.
Jika kamu berniat beli HP HDC untuk sekedar pamer sebaiknya jangan. Karena jika ketahuan malah akan malu sendiri karena sudah jelas barang palsu.
2. Tidak ada garansi
HP yang resmi atau distributor baik itu dari entry level low-end sampai flagship biasanya memberikan garansi paling sebentar 1 tahun lamanya.
Sedangakan HP HDC kebanyakan tidak bergaransi. Tapi, jika beruntung kamu akan mendapatkan garansi tukar cuma-cuma selama seminggu sampai sebulan dari tanggal pembelian.
Terlalu beresiko lho. Bagaimana jika HP HDC tiba-tiba rusak setelah 2 bulan?
Faktor ini perlu kamu pertimbangkan jika mau membeli HP HDC.
3. Spesifikasi jauh dari yang asli
Jangan berharap dengan membeli HP supercopy / HDC bisa mendapatkan spesifikasi yang setara apalagi melebihi HP resminya.
Biasanya di halaman penjualan HP HDC tidak tiduliskan beserta spesifikasi aslinya.
Jika dicek melalui aplikasi CPU-Z pun kebanyakan sudah dimanipulasi. Tertulis spesifikasi tinggi tapi performa jauh lebih buruk dari smartphone murah.
4. Manajemen software yang buruk
Jika memakai HP resmi atau distributor biasanya akan ada update kisaran 5 tahun kedepan.
Tergantung vendornya juga ...
Tapi, jangan berharap kamu bisa mendapatkan update di HP HDC. Selain dari hardwarenya, HP HDC juga buruk di sisi softwarenya.
Seperti yang telah saya singgung sebelumnya, kebanyakan HP supercopy sudah dimanipulasi spesifikasinya. Hal tersebut berdampak negatif jika HP HDC mengalami kerusakan akan sulit mencari firmware yang cocok dengan HP HDC.
Kalau mengalami bootloop atau Hardbrick kamu harus mengucapkan selamat tinggal kepada HP HDC yang kamu pakai.
5. Susah diperbaiki dan aksesorisnya susah dicari
Kendala kerusakan memang kerap sekali terjadi pada gadget seperti ponsel, baik itu premium atau distibutor.
Apalagi HP HDC / Supercopy ...
Karena tidak ada garansi, spesifikasi yang tidak jelas, manajemen software yang buruk membuat HP ini susah diperbaiki.
Di bagian akesesoris memang ada beberapa yang kompatibel dengan HP HDC karena bentuknya yang mirip aslinya.
Tapi, aksesoris tertentu tidak akan berfungsi dengan semestinya karena perbedaan spesifikasi dan softwarenya.
6. Potensi terkena malware sangat tinggi
Karena tidak mendapatkan update software kemanan secara berkala, membuat HP supercopy rentan terkena malware.
Begitupun karena pemanifulasian sistem juga menjadi salah satu celah ancaman malware.
Meski HP resmi dan distributor juga bisa saja terjangkit malware tapi dapat ditangani dengan update firmware ataupun dengan metode flash. Berbeda dengan HP jenis HDC yang tidak memiliki update firmware dan sulit untuk diflash.
Maka jangan heran kalau HP supercopy lebih sering terkena bootloop dan Hardbrick.
7. Fitur dan teknologinya berkualitas rendah
Dari tahun ke tahun setiap vendor terus berinovasi agar dapat memberikan fitur dan teknologi yang lebih bagus kepada para pengguna.
Contohnya apple yang menghadirkan fitur 3D touch dan face unlock yang berfungsi sangat baik.
Jika kamu membeli HP supercopy dan berharap dapat mendapatkan fitur dan teknologi yang sama dengan HP resminya, sebaiknya buang harapan tersebut.
Dari software dan hardwarenya sudah berbeda jauh apalagi fiturnya. Fitur tidak akan berjalan dengan baik di platform dan hardware yang berbeda.
Memang biasanya ada fitur yang dimirip-mirip tapi yang namanya palsu tentunya tidak akan lebih baik dari yang asli.
8. Performa lemah
Karena menggunakan hardware yang tidak jelas dan software yang tidak diupdate sudah pasti dapat membuat performa HP HDC lemah.
Meski banyak penjual yang mengklaim performa HP supercopy yang dijualnya di atas rata-rata, tetap saja, dalam pemakaian sehari-harinya, HP tersebut memiliki performa yang tak stabil.
Jangan berharap bisa bermain game berat seperti PUBG jika HP yang digunakan tidak sanggup menjalankan game Free Fire.
Sebagai bukti kamu bisa lihat di YouTube banyak para reviewer HP mereview HP jenis supercopy dan hasilnya tidak ada yang merasa puas terhadap performanya.
9. Kamera jelek
Jangan berharap kamu bisa mendapatkan kualitas kamera yang bagus dengan membeli HP HDC.
Sudah jelas kualitas gambar yang dihasilkan kamera bergantung terhadap sensor, lensa, prosesor dan hardware lainnya yang ada di smartphone.
Jika harwarenya sudah lawas maka kualitas kameranya pun tidak akan bagus.
10. Build Quality sangat buruk
Meski tampilannya dibuat sedemikian rupa dengan versi resminya, tapi belum tentu build qualitynya juga mirip apalagi sama.
Built Quality HP supercopy tidak bisa dibilang bagus, terkesan biasa-biasa saja atau justru bisa dibilang jelek.
Bagian body yang ringkih, bahan seadanya, chasing yang tidak tertutup dengan rapat dan layar yang rentan terkena goresan ...
... itulah hal yang saya dapati ketika memagang HP HDC baru milik teman saya.
Mending beli HP low-end saja walaupun harganya tidak jauh berbeda dengan HP HDC justru build qualitynya lebih baik.